Kamis, 15 Desember 2011

Meningkatkan Mutu Pendidikan Dengan Meningkatkan Profesional Guru


Menjadi guru yang profesional harus memerlukan kemauan, kemampuan dan ketrampilan yang tinggi dan mau mengubah kebiasaan-kebiasaan yang kurang bagus (penyakit guru). Penyakit guru ini adalah penghambat peningkatan mutu pendidikan kita dan sebagai guru yang profesional, karena itu kita sebagai pendidik/pengajar harus mengalahkan 10 penyakit guru ini, yaitu :

1.   KUSTA (KURANG STRATEGI)
Guru model ini masuk kelas mengajar dengan tampa strategi, sebagai guru yang profesional menggunakan tiga strategi yang terfokus pada peningkatan kompetensi guru dalam mengevaluasi dan meningkatkan kemampuan mengajar, serta pengembangan kompetesi guru menggunakan strategi tersebut. Ketiga strategi tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Mengunakan dan menuliskan studi kasus pribadi sebagai catatan pengalaman mengajar;
b.      Menggunakan beberapa strategi dalam Studi Pelajaran (Lesson Study), terutama pengamatan dan pemodelan pengajaran di kelas terbuka, refleksi kelompok dan perencanaan, serta
c.       Menggunakan keterampilan PTK guna peningkatan.

2. TBC (TIDAK BANYAK CARA)
guru ini dalam mengajar hanya asal mengajar tampa cara bagaimana anak didik ini mengerti/memahami pelajaran yang diberikan oleh bapak/guru pengajar guru yang profesional harus banyak cara / model pelajaran agar anak memahami pelajaran yang diberikan kita. Kalau perlu butuh nara sumber dari luar kita harus mendatangkan ke dalam kelas contohnya pelajaran IPS tentang pemerintahan kita dapat mendatangkankan nara sumber seperti Kepala Desa/Camat. Apabila sekarang teknologi tambah canggih jadi bisa memakai /memanfaatkan teknologi itu. Contohnya tape recorder, televisi, video, komputer, internet.

3.  KUDIS (KURANG DISIPLIN)
Guru model ini dalam mengemban tugasnya tidak disiplin ,datang terlambat, masuk kelas terlambat biasanya sudah waktu mengajar masih ada didalam kantor, tidak memanfaatkan waktu. Sebelum waktu selesai/bukan waktunya, pulang duluan/keluar dulu, jadi mutu pendidikan berkurang., karena itu kita sebagai guru seharusnya
a.         Malu datang terlambat
b.         Malu tidak mengajar
c.          Malu pulang dulu
d.         Malu tidak disiplin
e.          Malu tidak membuat RPP, PROMES

4. KRAM (KURANG TERAMPIL)
Sebagai guru harus terampil menggunakan model pengajaran, strategi, memanfaatkan teknologi yang lebih canggihpun. Kita tahu guru masih ada yang tidak bisa komputer / internet sebenarnya sebagai guru bisa memanfaatkan teknologi untuk mengganti kita, agar anak didik kita lebih jelas/memahami pelajaran. Guru yang profesional seharusnya terampil mengelolah kelas maupun manajemen kelas. Agar anak didik kita betah dalam kelas dan tidak bosan dalam pelajaran berlangsung, ini akan meningkatkan mutu pendidikan kita.

5. LESU (LEMAH SUMBER)
Guru kalau kurang sumber niscaya dalam pelajaran berlangsung kurang bahan yang diajarkan jadi pengetahuan anak didik kita berkurang, karena itu sebagai pengajar harus banyak sumber baik membaca berbagai buku/modul pelajaran, dari koran, majalah, internet, kita banyak sumber kalau perlu memakai nara sumber internet kita tinggal mengarahkan ke internet/link yang berhubungan dengan pelajaran yang diajarari menambah wawasan anak didik kita selain mengenalkan komputer/ internet anak didik kita dapat pelajaran juga, ini semua untuk penikatan mutu pendidikan.

6. WTS (WAWASAN TIDAK LUAS)
Guru yang profesional seharusnya mempunyai wawasan lebih luas segala hal  untuk mengajar seperti macam model-model pelajaran apalagi model pelajaran terbaru/terkini agar kita tidak ketinggalan, teknologi canggih dapat mendukung proses pelajaran kita, wawasan perkembangan anak didik kita, bisa membaca keadaannya agar proses pembelajaran dapat berlangsung.
dikutip dari berbagai sumber.